Di Indonesia program e-wallet saat ini semakin banyak saja. Terdaftar, telah ada 38 program e-wallet yang sudah tercatat di Bank Indonesia. Tetapi, ada 5 program E-wallet lokal di Indonesia yang mempunyai pemakai aktif paling tinggi di Indonesia, bila dilihat dari jumlahnya unduh dari Google Play Toko dan App Toko yakni Go-Pay, OVO, DANA, LinkAja, dan Genius.
E-wallet termasuk cara baru yang baru di Indonesia, dan masih sedikit instansi penelitian yang lakukan riset berkaitan sikap customer e-wallet. Salah satunya adalah Ipsos (Ipsos Group S.A. adalah sebuah perusahaan riset pasar dan konsultansi multinasional yang berkantor pusat di Paris, Prancis).
Sekilas tentang e-wallet
Untuk kamu yang belum mengetahui, mekanisme transaksi bisnis dengan E-wallet atau dompet elektronik. Pembayaran E-wallet merupakan segala hal yang terkait dengan rekening pemakai untuk dibayar ke penjual berbentuk pemangkasan langsung saldo yang ada di rekening pemakai.
Dengan mekanisme ini, pemakai bisa saja untuk membayar lewat cara online dengan nyaman dan aman, bahkan juga cukup dengan memakai nomor telephone atau code QR atau barcode.
Belakangan ini perusahaan penelitian pasar yang berbasiskan di Prancis lakukan riset berkaitan pemakaian alat pembayaran dompet digital atau e-wallet di Indonesia.
Riset telah dilakukan oleh Ipsos dengan mengambil contoh dari 500 informan di lima kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Palembang dan Manado. Untuk sistem penghimpunan datanya, Ipsos lakukan kumpulkan data dengan interviu bertemu muka langsung dengan beberapa informan.
Hasil dari penelitian itu, bila dilihat dari demografi pemakai, pemakai dompet digital awalannya ialah milenial yang berpendidikan atau yang mempunyai pendapatan di antara Rp 1,25 juta sampai Rp lima juta. Tetapi sekarang ini demografinya alami peralihan yang berarti. Masalahnya sebagian besar fragmen milenial telah memakainya.
Disamping itu, tersingkap bukti jika 68 % pemakai dompet digital ialah milenial. Ini karena fragmen milenial ini tingkat keproduktifannya lebih aktif dibanding kelompok lain hingga lebih menyenangi suatu hal yang efisien dan ringkas.
Seterusnya, hebatnya up saldo dompet digital ini dipakai 40 prosentasenya untuk transaksi bisnis pembayaran layanan angkutan online, sementara 32 prosentasenya untuk jasa pesan antara makanan-minuman. Bekasnya untuk lakukan transaksi bisnis pembayaran merchant-merchant yang menjadi mitra.
Penelitian yang sama dengan mengutarakan jika angkatan milenial memakai dompet digital minimum satu sampai 2x dalam satu minggu dengan nilai transaksi bisnis hebat up atau isi saldo sejumlah Rp 140.663 tiap minggunya.
Tetapi, simplicity rupanya bukan aspek terpenting yang menggerakkan milenial untuk memakai dompet digital. Sekitar 71 % angkatan muda terpacu memakai dompet digital pertamanya kali karena ada promosi. Tetapi bersamaan sama waktu, pemakaian dompet digital ini bisa menjadi habit atau rutinitas. Karena itu, banyak beberapa perusahaan penyuplai dompet digital tawarkan program kesetiaan supaya beberapa pemakai makin nyaman berbisnis.
Karena itu, sebaiknya jika kamu tidak biarkan saldo Go-Pay, OVO, DANA, LinkAja, Genius atau lainnya kosong. Jika sudah telanjur kosong segera isi ulang saldo agar dapat digunakan untuk pembayaran online.
Sain Teknologi: Sistem Pembayaran dengan e-Wallet