Proses Terjadinya Pasang Surut Air Laut

Pasang Surut Air Laut

Pasang surut air laut (ocean tide) adalah naik turunnya badan air laut secara bergantian dan relatif terhadap daratan. Setiap periode 24 jam, terjadi dua kali pasang dan dua kali surut. Waktu kedatangan dan ketinggian pasang surut berubah setiap hari dan mengikuti pola hari, bulan, dan musim. Bentuk garis pantai, kedalaman air, bentuk dasar laut (batimetri), cuaca, dan faktor lokal lainnya mempengaruhi ketinggian dan waktu tiba pasang surut di lokasi tertentu.

Proses Terjadinya Pasang Surut Laut

Tarikan gravitasi Bulan dan Matahari di lautan Bumi, laut pedalaman, dan danau besar menyebabkan pasang surut. Tarikan Bulan ke permukaan lautan saat Bumi berputar pada porosnya menyebabkan dua kali pasang dan dua kali surut selama 24 jam sehari. Untuk memvisualisasikan pasang surut, bayangkan Bumi sebagai bola yang sepenuhnya tertutup air.

Proses Pasang Surut Laut

Gravitasi bumi menahan air di permukaan planet. Gravitasi Bulan menarik tonjolan air ke arahnya. Gaya lain akibat perputaran Bumi dan disebut gaya sentrifugal juga menggembungkan air di ekuator ke arah luar, seperti wahana hiburan yang berputar cepat mendorong tubuh Anda ke satu sisi tempat duduk Anda.

Gaya sentrifugal menyebabkan tonjolan kedua terbentuk di sisi berlawanan langsung dari Bumi untuk menyeimbangkan tonjolan yang menghadap Bulan. Saat Bumi berputar pada porosnya selama 24 jam, tonjolan tetap diam terhadap Bulan.

Setiap lokasi di Bumi mengalami lewatnya kedua tonjolan berupa dua kali pasang setiap harinya. Momen air rendah antara tonjolan menyebabkan dua kali surut harian.

Posisi relatif Bumi, Bulan, dan Matahari terus-menerus bergeser. Sirkuit bulanan Bulan di sekitar Bumi menyebabkan pasang surut terjadi sedikit lebih lambat setiap hari. Jika Bulan tidak bergerak di atas Bumi yang berputar, pasang naik akan tepat berjarak 12 jam, dan pasang akan terjadi tepat setiap enam jam. Karena itu, pasang pertama dalam 24 jam sehari terjadi sekitar 50 menit lebih lambat dari hari sebelumnya.

Tarikan gravitasi Matahari juga mempengaruhi ketinggian pasang surut. Pasang surut matahari (matahari) jauh lebih lemah daripada pasang surut bulan (bulan) karena Matahari, meskipun jauh lebih besar dari Bulan, jauh lebih jauh dari Bumi.

Posisi relatif Bumi, Bulan, dan Matahari terus berubah selama perjalanan Bumi mengelilingi Matahari selama setahun. Pasang sangat tinggi dan sangat rendah, yang disebut pasang musim semi, terjadi ketika Matahari dan Bulan sejajar dan menarik tonjolan pasang surut dari sisi Bumi yang sama atau berlawanan.

Pasang surut musim semi terjadi dua kali sebulan (kira-kira setiap 15 hari) selama bulan baru dan bulan purnama. Kondisi sebaliknya, ketika air pasang tidak terlalu tinggi dan air surut tidak terlalu rendah, disebut pasang perbani. Ini terjadi ketika Bulan dan Matahari berada pada sudut yang tepat satu sama lain sehingga gaya gravitasi mereka membatalkan satu sama lain.

Terciptanya Gelombang (Ombak) di Lautan

Pasang surut laut bervariasi di seluruh dunia

Bumi jelas bukan bola sempurna yang tertutup air. Benua, dasar laut, arus laut, dan angin (massa udara di sekitar Bumi) semuanya memengaruhi tonjolan pasang surut saat bergerak mengelilingi Bumi setiap hari. Beberapa tempat, seperti Teluk Fundy di Nova Scotia, Kanada, dan Selat Inggris antara Inggris Raya dan Prancis, mengalami pasang surut yang sangat besar.

Tempat-tempat lain, seperti Laut Mediterania, memiliki pasang surut yang hampir tidak terlihat. Kadang-kadang bentuk saluran masuk (perairan sempit di antara dua pulau atau daratan utama), teluk, atau pelabuhan menunda pasang surut; di Teluk Meksiko hanya ada satu kali pasang dan satu kali surut setiap hari.

Badai besar seperti angin topan, bagai gelombang laut dapat menambah tonjolan pasang surut saat mendekati pantai. Di sepanjang banyak garis pantai, pasang surut yang kuat membawa air asin dan sedimen laut (partikel pasir, kerikil, dan lanau) jauh ke pedalaman.

Banyak sungai, teluk, dan muara (lahan basah pesisir) mengalami pasang surut bermil-mil dari laut. Namun, pasang surut laut harian membawa nutrisi laut yang memberi makan tanaman air payau (sedikit asin) dan satwa liar yang hidup di lahan basah pasang surut.

 

Alam dan Lingkungan:  Proses Terjadinya Pasang Surut Air Laut

You May Also Like

About the Author: Dian Gemilang

berbagi informasi dan ilmu pengetahuan untuk semua

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *